2or 3 elements yagi 27 mhz. Berikut saya menguraikan cara-cara membuat Yagi 8 element. A 2 Element Cubical Quad for the 1011 Meter Band. 2 dop 1. Cara membuat bibit jamur tiram f0 f1 f2 f3. Kadang kadang terlihat pada 30 dan 40 meter band. Antena Yagi adalah antena yang tersusun atas beberapa elemen.
ANTENA YAGI. Oleh Sunarto YBØUSJ ANTENA YAGI Makanya Sunarto YBØUSJ UMUM Sebelum kita berucap tentang antena Yagi atau antena komandan mari kita menengok sampai-sampai lalu antena isotropic. Antena isotropic adalah antena yang menyinarkan Lebih terperinci Makalah Murid Pemakalah Makalah Peserta Pemakalah ISBN 978-979-17763-3-2 PERANCANGAN ANTENNA YAGI FREKUENSI 400-405 MHZDIGUNAKAN PADA TRACKING OBSERVASI METEO VERTIKAL Mulai sejak PAYLOAD RADIOSONDE RS II-80 VAISALA Lalu Husnan Wijaya Kian terperinci Versi Antena Dipole dan Monopole Nama Varian Antena Dipole dan Monopole Materi di renggut semenjak berbagai macam sumber ANTENNAS Maka dari itu John D. Kraus Dan ANTENNAS FROM THEORY TO PRACTICE Makanya Yi Huang dan Kevin Boyle Dan ANTENNA THEORY ANALYSIS Kian terperinci VARIAN ANTENA DIPOLE DAN MONOPOLE VARIAN ANTENA DIPOLE DAN MONOPOLE LOGO Varian Antena Dipole dan Monopole Materi di renggut dari berbagai ragam sumber ANTENNAS Oleh John D. Kraus Dan ANTENNAS FROM THEORY TO PRACTICE Oleh Yi Huang dan Kevin Lebih terperinci ANTENA TELEKOMUNIKASI Putaran 6 ANTENA TELEKOMUNIKASI Harapan Selepas mempelajari bagian ini diharapkan dapat 5. Mengetahui peranan antena pada sistem telekomunikasi. 6. Mengarifi macam dan gambar antena yang digunakan dalam Lebih terperinci Materi II TEORI DASAR ANTENNA Materi II TEORI Bawah ANTENNA Radiasi Gelombang Elektromagnetik Antena antenna alias areal adalah instrumen yang berfungsi untuk memindahkan energi gelombang listrik elektromagnetik dari media telegram ke mega Lebih terperinci ANTENA DIPOLE DAN MONOPOLE DIPOL E MO NOPO LE ANTENA DIPOLE DAN MONOPOLE Oleh Sunarto YB0USJ Masyarakat Pelecok satu episode utama berpangkal suatu stasiun radio adalah antena, kamu adalah pinang sebatang besi yang berfungsi memufakati getaran listrik Lebih terperinci Gerbang II TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN TEORITIS Tinjauan Referensi Instrumen elektronik maupun perangkat komunikasi bisa tukar berhubungan diperlukan antena yang menggunakan frekuensi baik perumpamaan penyinar ataupun penerima. Lebih terperinci BAB II TINJAUAN Teks Bab II TINJAUAN PUSTAKA Gelombang Elektromagnetik Teori gelombang elektromagnetik mula-mula kelihatannya dikemukakan oleh James Clerk Maxwell 1831 1879. Premis yang dikemukakan maka itu Maxwell, mengacu pada Lebih terperinci BAB IV PENGUKURAN ANTENA BAB IV PENGUKURAN ANTENA METODOLOGI PENGUKURAN PARAMETER ANTENA Indikator antena yang diukur pada skripsi ini ialah return loss, VSWR, tabulasi arketipe radiasi, dan gain. Ke-empat parameter antena yang Kian terperinci Ki II Landasan TEORI Gerbang II Guri TEORI Pendahuluan Jalan antenna sekarang semakin berkembang terutama lakukan system komunikasi. Antenna adalah salah satu terbit beberapa komponen nan paling kecil peka. Perancangan Kian terperinci 1. Konotasi Pengurai RADIO 1. PENGERTIAN Penerang RADIO 2. SISTEM MODULASI DALAM Pemancar Gelombang listrik RADIO Modulasi merupakan metode bakal menumpangkan sinyal suara miring sreg sinyal radio. Maksudnya, informasi nan akan disampaikan kepada Bertambah terperinci Radio dan Gelanggang Elektromagnetik Radio dan Panggung Elektromagnetik Gelombang elektronik Elektromagnetik Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat meluas, Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa kepribadian yang dapat Lebih terperinci BAB II TEORI DASAR ANTENA Bab II TEORI Sumber akar ANTENA Antena Dipole Antena dipole tunggal yaitu suatu antena resonan yang n kepunyaan tahapan total nominal ½ λ sreg frekuensi pemandu, kebanyakan disebut antena dipole sepenggal gelombang elektronik Lebih terperinci Jenis sarana persneling Wahana Gigi Media transmisi adalah media yang menambat antara pengirim dan penerima informasi data, karena jarak yang jauh, maka data terlebih terlampau diubah menjadi kode/perlambang, dan tanda-tanda Lebih terperinci Bentuk Radiosonde BAB II DASAR TEORI Radiosonde Radiosonde adalah perlengkapan buat impitan, hawa, sebelah, kelancaran angin dan kelembaban udara diberbagai lapisan udara. Alat tersebut berungsi sebagai alat ukur cak bagi Lebih terperinci Gapura III IMPLEMENTASI JARINGAN VSAT BAB III IMPLEMENTASI JARINGAN VSAT Perencanaan Ruas Bumi Ground Segment Jaringan VSAT terdiri dari satu satelit dan dua stasiun marcapada sebagai pemancar dan akseptor. Jaringan VSAT mampu untuk menambat Kian terperinci Cara Merakit Antena Wajanbolic Cara Merakit Antena Wajanbolic Peralatan dan pendirian beli 1. Bajan Diameter suka-suka lebih besar kian bagus. Bisa di beli di toko-toko terdekat di kota anda, lebih murah sekiranya ia membeli di hipermart Lebih terperinci Portal I Susuk PEMBAGI Terdahulu Pintu I 1. TUJUAN Pedoman ini menggunjingkan tata cara instalasi perabot di ruangan Rangka Pembagi Utama, sebagaimana Tulang beragangan Pembagi Utama RPU, perlengkapan Cable Chamber, Blok Terminal Tulangtulangan Pembagi Terdepan Lebih terperinci

Disampingmenggunakan antena omni pilihan lain bagi pengguna 2 meter band adalah antena pengarah. Salah satu pilihan adalah antena yagi produk Cushcraft 13B2 dan 17B2, karena memiliki performance yang tinggi di 2 meter band. 13B2 memiliki gain 15.8 dBi di FM, CW atau SSB, mudah dipasang baik vertikal atau horinzontal dengan kinerja maksimum. Panjang boom optimumnya membuat antena ini cocok

ABSTRAK Penggunaan teknologi komunikasi dengan menggunakan kabel kini sudah tergantikan oleh teknologi komunikasi tanpa kabel, dimana kebanyakan pengguna menggunakan perangkat access point yang memiliki jangkauan pancaran terbatas karena pola radiasi omnidirectional, sehingga diperlukan antena yang mempunyai pola radiasi directional untuk jangkauan pancaran yang lebih terarah. Antena yagi merupakan salah satu yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah ini. Dalam penelitian ini, antena Yagi yang dirancang dapat diaplikasikan pada sistem WLAN. Hasil dari implementasi didapatkan bahwa antena Yagi dapat bekerja pada frekuensi kerja WLAN 2,4 GHz. Dan selainitudiperoleh level kuat medan dengan rata-rata peningkatan penguatan antena yagi terhadap antena omni sebesar 12,1 dB. Disamping itu diperoleh gain antena yagi sebesar 16 dB sedangkan hasil simulasi sebesar 10 dB, beamwidth vertikal 250 dan horizontal 260, dan bandwidth antena 150 MHz, Pada penelitian ini hasil yang didapatkan dibandingkan dengan hasil dari software vistumbler dan SuperNEC Kata kunci Access point, antenna yagi, directional, vistumbler, 2,4 GHz, SuperNEC ABSTRACT The use of communication technologies by using cable technology has now been replaced by wireless communication, whichmost usersuse theaccess point device that has a limited range due to beam omnidirectional radiation pattern, so that the required antenna that has a directional radiation pattern to reach a more focused beam. Yagi antenna is one that can be used to overcome this problem. In this study, Yagi antenna is designed to be applied in WLAN system. Results obtained from the implementations that Yagi antennas can work at the operating frequency of GHz WLAN. And besides it is obtained strong level terrain with an average increase of the antenna yagi antenna gain of omni. Besides, obtained yagi antenna gai nof 16 dB, while the simulation result sat 10 dB, 250 vertical and horizontal beamwidth of 260, and a bandwidth of 150 MHz antennas, In this study,the results obtained are compared with the results of the software vistumbler and SupeNEC Keywords Accesspoint, yagi antennas, directional, vistumbler, GHz, SuperNEC Figures - uploaded by Arsyad Ramadhan DarlisAuthor contentAll figure content in this area was uploaded by Arsyad Ramadhan DarlisContent may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Elkomika ©Teknik Elekro Itenas Vol. 1 Jurnal Teknik Elektro Januari – Juni 2013 Jurnal Elkomika – 35 Perancangan Dan Implementasi Antena Yagi GHz Pada Aplikasi WIFI Wireless FidelityBUDI PRATAMA1, LITA LIDYAWATI2, ARSYAD RAMADHAN 1. Teknik Elektro Institut Teknologi Nasional 2. Teknik Elektro Institut Teknologi Nasional 3. Teknik Elektro Institut Teknologi Nasional Email el_budhi ABSTRAK Penggunaan teknologi komunikasi dengan menggunakan kabel kini sudah tergantikan oleh teknologi komunikasi tanpa kabel, dimana kebanyakan pengguna menggunakan perangkat access point yang memiliki jangkauan pancaran terbatas karena pola radiasi omnidirectional, sehingga diperlukan antena yang mempunyai pola radiasi directional untuk jangkauan pancaran yang lebih terarah. Antena yagi merupakan salah satu yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah ini. Dalam penelitian ini, antena Yagi yang dirancang dapat diaplikasikan pada sistem WLAN. Hasil dari implementasi didapatkan bahwa antena Yagi dapat bekerja pada frekuensi kerja WLAN 2,4 GHz. Dan selainitudiperoleh level kuat medan dengan rata-rata peningkatan penguatan antena yagi terhadap antena omni sebesar 12,1 dB. Disamping itu diperoleh gain antena yagi sebesar 16 dB sedangkan hasil simulasi sebesar 10 dB, beamwidth vertikal 250 dan horizontal 260, dan bandwidth antena 150 MHz, Pada penelitian ini hasil yang didapatkan dibandingkan dengan hasil dari software vistumbler dan SuperNEC Kata kunci Access point, antenna yagi, directional, vistumbler, 2,4 GHz, SuperNEC use of communication technologies by using cable technology has now been replaced by wireless communication, whichmost usersuse theaccess point device that has a limited range due to beam omnidirectional radiation pattern, so that the required antenna that has a directional radiation pattern to reach a more focused beam. Yagi antenna is one that can be used to overcome this problem. In this study, Yagi antenna is designed to be applied in WLAN system. Results obtained from the implementations that Yagi antennas can work at the operating frequency of GHz WLAN. And besides it is obtained strong level terrain with an average increase of the antenna yagi antenna gain of omni. Besides, obtained yagi antenna gai nof 16 dB, while the simulation result sat 10 dB, 250 vertical and horizontal beamwidth of 260, and a bandwidth of 150 MHz antennas, In this study,the results obtained are compared with the results of the software vistumbler and SupeNEC Keywords Accesspoint, yagi antennas, directional, vistumbler, GHz, SuperNEC Pratama, Lidyawati, Darlis Jurnal Elkomika – 361. PENDAHULUAN Perkembangan kemajuan elektronika dan komunikasi berlangsung demikian cepat. Hal ini ditandai dengan teknologi-teknologi baru yang bermunculan dari berbagai bidang. Pertukaran informasi dari suatu tempat ke tempat lain semakin lancar dan mudah dijangkau, baik melalui telepon, internet, televisi maupun radio. Perkembangan teknologi komunikasi ini pada tahap awal perkembangannya menggunakan media transmisi yang paling umum digunakan yaitu kawat tembaga. Namun karena Kawat tembaga adalah fixed line dan memiliki bandwidth yang sempit, maka digantikan oleh komunikasi wireless yang menggunakan radio frequency. Pada sistem komunikasi wireless dibutuhkan peranan antena dalam proses transmisi data. Karena dengan antena, gelombang elektromagnet dapat diterima dan ditransmisikan. Semakin baik kualitas antena semakin baik pula kualitas informasi yang diterima. Antena yang baik adalah antena dengan directivity yang baikdan memiliki nilai front to back ratioyang tinggi sehingga dapat memancarkan dan menerima energi gelombang radio dengan arah dan polarisasi yang tepat. Frekuensi yang digunakan pada penelitian ini adalah 2,4 GHz. Frekuensi 2,4 GHz sudah banyak digunakan di seluruh dunia, karena merupakan standar dari protokol IEEE b/g untuk wireless LAN. Model antena yang banyak dikenal adalah antena Yagi. Antena yagi yaitu suatu antena yang dirancang oleh Profesor Uda dan disempurnakan Hidetsugu Yagi. AntenaYagi adalah salah satu contoh antena yang banyak dipakai oleh masyarakat. Menurut Fulton,Darren Darren, 2002, Antena Yagi terdiri dari antena dipole lipat folded dipole setengah gelombang ½λ yang ditambah pemantul reflector didepannya dan beberapa pengarah director di dibelakangnya. Dibandingkan dengan yang lainnya antena Yagi memiliki efek pengarahan dan penguatan yang lebih baik. Pada tahun 2010 telah dilakukan oleh Firmanto Firmanto, 2010, penelitian tentang “Simulasi Perancangan Antena Yagi Untuk Aplikasi WLAN” yang dalam hal ini melakukan simulasi saja. Oleh karena itu, pada tugas akhir ini dilakukan “perancangan dan implementasi antena yagi GHz pada aplikasi WIFI” dengan membandingkan hasil pengukuran dan simulasi dengan menggunakan 2. METODOLOGI PENELITIAN Model Rancangan Antena Yagi Gambar 1 dibawah ini adalah model perancangan dari antenna yagi yang terdiri dari tiga bagian utama, yaitu reflector, driven element dan director. RDED1D2 D4D3 D8 D12D7 D10D5 D9D6 D11 D13 D14 D15Gambar Antena yagi. Perancangan Dan Implementasi Antena Yagi GHz Pada Aplikasi WIFI Wireless Fidelity Jurnal Elkomika – 37 Alir Perancangan Antena yagi. Parameter yang dibutuhkan pada perancangan antena yagi diatas yaitu 1. Panjang gelombang di udara 1 Dimana c = Kecepatan cahaya di udara 3 x 108 m/s f = Frekuensi yang digunakan 2400 MHz 2. Panjang driven element L = 0,5 x K x λ 2Dimana L = Panjang driven element K = Velocity factor pada logam 0,95λ = Panjang gelombang mm 3. Panjang reflector diatur 7 % lebih panjang dari driven elementL x 7% + L 3 4. Panjang director diatur 5% lebih pendek dari driven elementL x 5% - L 4 Perhitungan GainPerhitungan penguatan gain antena ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besar penguatan yang diberikan oleh antena tersebut terhadap sinyal yang Gain dapat ditentukan secara rumus dengan persamaan 5.Warren L, Strutzman, 2012 GT = 5 Dimana GT =Gain antena yang diukur PT = Level sinyal maksimum antena yang diukur Ps = Level sinyal maksimum antena referensi Gs = Gain antena referensi Sedangkan pengukuran kuat medan antena dapat ditentukan berdasarkan hasil gain antena dengan cara perbandingan antena, dengan persamaan 6.Ahmad Arsyad, 2012 Grx= Gtx dB + Prx1 dBm - Prx2 dBm - LPFdB 6 Dimana Grx = Gain antena yang diukur Gtx = Gain antena referensi Horn Prx1 = Level daya antena Yagi. Prx2 = Level daya antena Monopole LPF = faktor rugi polarisasi. Nilai-nilai variabel perancangan antena yagi diatas dapat dimasukkan ke dalam Tabel 1, sebagai berikut Pratama, Lidyawati, Darlis Jurnal Elkomika – 38Tabel 1. Ukuran panjang elemen antena YagiJenis elemen Panjang mm Jenis elemen Panjang mm Reflector R 63,525 Director 7 D7 41,458 Driven Element DE 59,17 Director 8 D8 39,385 Director 1 D1 56,401 Director 9 D9 37,415 Director 2 D2 53,580 Director 10 D10 35,544 Director 3 D3 50,901 Director 11 D11 33,766 Director 4 D4 48,355 Director 12 D12 32,077 Director 5 D5 45,937 Director 13 D13 30,473 Director 6 D643,640 Director 14 D14 28,949 Director 7 D7 41,458 Director 15 D15 27,501 Jarak spasi jarak antara driven element dengan director diusahakan melebihi λ dan tidak melebihi λ. Jadi syarat jarak antara driven element dan director yang diizinkan adalah λ sampai λ. Dan jarak antara director diatur λ untuk memperoleh gain maksimal. Jarak antara elemen antena Yagi yang akan dibuat dituliskan dalam Tabel 2, sebagai berikut Tabel 2. Jarak antara elemen antena Yagi yang akan dirancang Jenis elemen Panjang mm Jenis elemen Panjang mm R - DE 0,2 λ = 25 D6 – D7 0,2 λ = 25 DE – D1 0,125λ= 15,6 D7 – D8 0,2 λ = 25 D1 – D2 0,2 λ = 25 D8 – D9 0,2 λ = 25 D2 – D3 0,2 λ = 25 D9 – D10 0,2 λ = 25 D3 – D4 0,2 λ = 25 D10 – D11 0,2 λ = 25 D4 – D5 0,2 λ = 25 D11 – D12 0,2 λ= 25 D5 – D6 0,2 λ = 25 D12 – D13 0,2 λ = 25 D6 – D7 0,2 λ = 25 D13 – D14 0,2 λ = 25 D7 – D8 0,2 λ = 25 D14 – D15 0,2 λ = 25 Implementasi antena yagi GHz Tahap-tahap pembuatan antena yagi dapat dijelaskan sebagai berikut 1. Potong aluminium sesuai dengan dimensi antena yang telah diperoleh dari proses perancangan. Perlu diketahui bahwa satuan dari perancangan adalah dalam λ sehingga dimensi perlu dikonversi kedalam satuan cm. Nilai λ adalah 12,5 cm didapat dari cepat rambat cahaya sebesar 3x108 m/s dibagi dengan frekuensi yang digunakan yaitu 2,4 GHz. Pipa aluminium dan tembaga dipotong menjadi beberapa bagian dimana ukurannya berdasarkan dengan dimensi yang didapat pada Tabel 1. Untuk antena yagi 15 elemen dibutuhkan 1 elemen sebagai reflector, folded dipole sebagai driven dan 15 elemen sebagai directors. Gambar 2. Potongan Aluminium Sebagai Elemen Antena Yagi 15 Elemen 2. Pada boom aluminium persegi dilubangi dengan bor untuk memasukan elemen pada boom dan mempermudah pemasangan. Setelah boom dipotong dan dilubangi, elemen-elemen antena dipasang pada boom. Untuk memasang antena digunakan Mur atau Baud untuk memudahkan antena terpasang pada boom. Perancangan Dan Implementasi Antena Yagi GHz Pada Aplikasi WIFI Wireless Fidelity Jurnal Elkomika – 39 a b Gambar 3. Pemasangan elemen pada boom a boom terbuat dari aluminium b elemen yang terpasang pada boom 3. Setelah pemasangan element selesai, barulah membuat brass wire kabel kuningan atau antena folded dipolenya untuk disambungkan pada N konektor sesuai dengan ukuran yang sudah ditentukan. Ini merupakan inti dari pembuatan antena tersebut, dengan maksud supaya frekuensi yang diharapkan bisa tercapai. a b Gambar 5. Skema pemasangan antena dipole a gambar skema ukurannya b antena folded dipole yang sudah tersambung pada N konektor 4. Pemasangan konektor ini adalah bagian akhir dari pembuatan antena yagi Uda. Pemasangan konektor haruslah diperhatikan dengan baik. Karena pemasangan yang kurang tepat dapat menyebabkan antena mudah kehilangan sinyal. Konektor yang dipakai pada antena ini adalah konektor jenis N-Female. a b Gambar 6. Jenis N konektor a Konektor N-female b konektor yang sudah terpasang 5. Antena yagi yang telah selesai dibuat merupakan hasil dari perancangan yang ada. Gambar 7. Hasil Rancangan Antena yagi 2,4 GHz 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Metode Pengujian Setelah selesai proses pembuatan antena, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengukuran dan pengujianantena yang telah dibuat. Pengukuran dilakukan agar bisa mendapatkan data dari sistem tersebut sehingga dengan data ini dapat mengetahui kinerja dari antena yang telah di rancang. Hasil pengukuran dapat dijadikan sebagai suatu acuan dalam analisa perangkat. Berikut beberapa tahap pengujian dalam penelitian ini 1. Pengukuran SWR. 2. Pengukuran return loss. 3. Pengukuran Impedansi Pratama, Lidyawati, Darlis Jurnal Elkomika – 404. Pengukuran pola radiasi dan beamwidth antena. 5. Pengujianantena pada access point. Pengukuran Standing Wave Ratio SWR. Pengukuran SWR bertujuan untuk mengetahui besarnya perbandingan antara amplitudo maksimum dengan amplitudo minimum pada gelombang berdiri yang diakibatkan oleh ketidak sepadanan impedansi. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 8. Hasil Pengukuran Standing Wave Ratio SWR Gambar 8 menunjukkan pengukuran nilai SWR mengunakan alat ukur Advantest R3770network Analyzer. Untuk frekuensi WLAN 2400 diperoleh nilai SWR minimum sebesar 1, demikian, antenna yagi yang dirancang memenuhi persayaratan SWR yang ideal <1,5. Pengukuran Return Loss. Pengukuran return loss bertujuan untuk mengetahui besarnya daya yang tidak kembali ke unit pemancar atau terserap oleh antena. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 9, dibawah ini Gambar 9. Hasil Pengukuran Return Loss Pada Gambar 9 diatas,hasil return loss diperoleh dari nilai SWR, dimana semakin kecil nilai SWR yang didapatkan, maka semakin bagus nilai return loss yang diperoleh. Hasil return losspada frekuensi WLAN 2400 diperoleh nilai minimum sebasar -18,28 dB. Pengukuran Impedansi Input Perancangan Dan Implementasi Antena Yagi GHz Pada Aplikasi WIFI Wireless Fidelity Jurnal Elkomika – 41 Pengukuran impedansi merupakan hal yang paling penting dalam perancangan antena karena sebenarnya antena itu sendiri berfungsi sebagai penyapadan impedansi antena tersebut dengan impedansi saluran. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar 10. Hasil pengukuran Impedansi Pada Gambar 10 diatas, hasil impedansi input diperoleh pada frekuensi 2,4 GHz memiliki impedansi input sebesar 43,630 – j 8,725 Pengukuran pola pengukuran dilakukan secara manual yaitu pengukuran daya penerimaan spectrum analyzer dari arah 00 sampai 3600 pada kelipatan 100. Pada Gambar 11 antena referensi hornberfungsi sebagai antena pemancar yang dihubungkan ke signal generator sebagai pembangkit sinyal. Sedangkan pada antena yagi berfungsi sebagai antena penerima yang dihubungkan ke spectrum analyzer untuk mengukur daya terima yang dihasilkan oleh antena yagi.Gambar 11. Pengukuran Pola Radiasi Vertikal dan Horizontal Tabel 3. Hasil pengukuran polaradiasi antena yagi Pratama, Lidyawati, Darlis Jurnal Elkomika – 42Berdasarkan data padaTabel 3, dapat ditentukan polaradiasi secara vertikal, dimana diperoleh daya terima minimum sebesar -63,39 dBm pada posisi 1700, sedangkan daya terima maksimum diperoleh sebesar -40,78 dBm pada posisi 00. Selanjutnya dapat ditentukan beamwidth yang diperoleh dari daya terima antena yagi minimum sebesar -63,3 dBm dikurangi setengah daya sebesar 3dB, maka didapatkan sebesar -66,3 dBm. Jadi untuk half power beamwidth vertikal didapatkan sebesar 25o. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 12 dibawah ini. a Secara keseluruhan b Perhitungan lebar sudut beamwidth Gambar12. Pola Radiasi dan Beamwidth Verikal Sedangkan untuk pola radiasi horizontal diperoleh daya terima minimum sebesar -57,4 dBm pada posisi 1800 dan daya terima maksimum diperoleh sebesar -47,1 dBm pada posisi 00. Sehingga dapat ditentukan beamwidth yang diperoleh dari daya terima antena yagi minimum sebesar -57,4 dBm dikurangi setengah daya sebesar 3 dB, maka didapatkan sebesar -60,4 dBm. Jadi half power beamwidth horizontal didapatkan sebesar 26o. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 13. Sudut derajat Level daya dBm Sudut derajat Level daya dBm Vertikal θ Horizontal φ Vertikal θ Horizontal φ 0 -40,78 -47,17 180 -57,17 -56,46 10 -42,98 -47,98 190 -54,14 -54,14 20 -45,79 -51,09 200 -52,54 -54,2 30 -55,39 -51,39 210 -51,02 -52,02 40 -49,83 -53,06 220 -50,9 -55,92 50 -47,66 -54,06 230 -51,17 -53,17 60 -49,19 -53,7 240 -54,76 -52,04 70 -56,07 -53,17 250 -51,02 -53,02 80 -50,66 -53,03 260 -54,3 -54,8 90 -55,03 -55,03 270 -49,51 -53,51 100 -50,15 -55,04 280 -51,17 -51,54 110 -53,02 -53,02 290 -52,71 -52,71 120 -55,23 -57,02 300 -54,2 -51,68 130 -56,42 -56,42 310 -50,02 -54,02 140 -58,29 -54,78 320 -49,65 -51,72 150 -59,99 -55,07 330 -55,4 -51,4 160 -61,69 -52,11 340 -45,47 -51,82 170 -63,39 -57,6 350 -42,06 -48,06 Perancangan Dan Implementasi Antena Yagi GHz Pada Aplikasi WIFI Wireless Fidelity Jurnal Elkomika – 43 a Secara keseluruhan b Perhitungan lebar sudut beamwidth Gambar 13. Pola Radiasi dan Beamwidth Horizontal Pengukuran GainUntuk mengetahui gain antena yagi maka proses pengukuran penguatan antena dilakukan dengan menggunakan sistem perbandingan antara antena referensi dengan antena yagi. Hasil pengukuran penguatan sebagai berikut; level kuat medan Prx1= -48,2 dBm untuk antena yagi, dan Prx2= -56,2 dBm untuk antena monopole, sebagai referensi. Penguatan antena referensi DRG Horn adalah sebesar 12 dB. Terdapat perbedaan polarisasi lingkaran dan linier sebesar -3 dB antara antena yagi yang diukur dengan antena referensi sehingga perlu ditambahkan faktor rugi polarisasi LPF. Penguatan antena yagi dapat dihitung secara rumus dengan persamaan 5, dimana diperoleh gain antena sebesar 16 dB. Sedangkan hasil pengukuran penguatan kuat medan menggunakan persamaan 6 diperoleh sebesar 23 dB, dimana terdapat perbedaan nilai sebesar 7 dB. Nilai 7dB ini disebabkan rugi-rugi efesiensi proses pembuatan alat itu sendiri yaitu kurang halusnya proses dari konduktor yagi yang menuju konektor kabel. Pada perancangan ini dilakukan simulasi menggunakan SuperNEC Hasil simulasi menggunakan SuperNEC lebih bagus dibandingkan dengan hasil pengukuran, dimana nilai dari SWR hasil simulasi 1,69 sedangkan hasil pengukuran 1,25, Gain hasil simulasi 10 dBi sedangkan hasil pengukuran 16 dB, Impedansi Input hasil simulasi 47,8 + j25,9 sedangkan hasil pengukuran 43,6 - j 8,72 . Pada Gambar 13 merupakan hasil dari simulasi menggunakan SuperNEC a b Gambar 14. Hasil simulasi antena yagi 2,4 GHz a Gain antena yagi 2,4 GHz b Nilai SWR Antena yagi 2,4 GHz Pengukuran antena dengan menggunakan software VistumblerTahap selanjutnya adalah pengujian antena yagi terhadap antena pada acces point wireless-G 2,4 GHz TP-Link tipe TL-WA5110G pada jaringan wireless fidelity Wifi dengan menggunakan aplikasi software vistumbler. Pratama, Lidyawati, Darlis Jurnal Elkomika – 44a b Gambar 15. Pengukuran Aplikasi Antena pada notebook a antenna yagi yang diukur b notebook yang berfungsi sebagai penerima Pengukuran aplikasi ini menggunakan dua tahap pengukuran yaitu dengan cara menggantikan antena pemancar secara bertahap, hasil pengukuran sebagai berikut Pengukuran menggunakan antena omni 1. Tahap pertama yang harus dilakukan adalah pengukuran antena omni dengan jarak 15 pengukuran menggunakan 1 antena dapat dilihat pada Gambar 16, sebagai berikut Gambar 16. Hasil Pengujian menggunakan Antena Omni Pada Jarak 15 meter Berdasarkan hasil pengamatan pada gambar 16 diatas, diperoleh bahwa notebook mendeteksi level daya tertinggi sebesar -35 dBm. 2. Pengukuran antena Omni dengan jarak 15 dan 35 pengukuran menggunakan dua antena dapat dilihat pada Gambar 17 sebagai berikut Gambar 17. Hasil Pengujian menggunakan Antena Omni Pada Jarak 15 dan 35 meter Berdasarkan hasil pengamatan pada gambar 17 diatas, diperoleh bahwa notebook mendeteksi level daya tertinggi pada jarak 15 meter sebesar -42 dBm. Pada jarak 35 meter level daya tertinggi sebesar -51 dBm. Pengukuran menggunakan antena yagi 1. Tahap kedua adalah pengukuran antena yagi pada access point dengan jarak 5 meter. Hasil pengukuran menggunakan satu antena dapat dilihat pada Gambar 18, sebagai berikut Perancangan Dan Implementasi Antena Yagi GHz Pada Aplikasi WIFI Wireless Fidelity Jurnal Elkomika – 45 Gambar 18. Hasil Pengujian menggunakan Antena yagiPada Jarak 5 meter Berdasarkan hasil pengamatan pada gambar 18 diatas, diperoleh bahwa notebook mendeteksi level daya tertinggi sebesar -24 dBm. 2. Pengukuran antena yagi dengan jarak 15 dan 35 pengukuran menggunakan satu antena dapat dilihat pada Gambar 19, sebagai berikut Gambar 19. Hasil Pengujian Antena Yagi Pada Jarak 15 dan 35 meter Berdasarkan hasil pengamatan pada gambar 19 diatas, diperoleh bahwa notebook mendeteksi level daya tertinggi pada jarak 15 meter sebesar -37 dBm. Pada jarak 35 meter level daya tertinggi sebesar -44 dBm. Tabel 4. Hasil pengukuran level kuat medan yang diterima pada frekuensi wifi No Jarak Antena dB Omni Yai1 5 mete -35 dBm -24 dBm 112 15 mete -42 dBm -37 dBm 5 3 35 mete -51 dBm -44 dBm 7 4 Rata rata level kuat medan 7,7 Hasil pengujian kuat level medan kedua antena ini pada access point, diperoleh sebesar 7,7 dB, gain antena yagi 16 dB dikurangi dengan gain antena Omni sebesar 4 dBi, diperoleh pengukuran sebesar 12,7 dB. Sehingga dari hasil rata – rata peningkatan antena yagi terhadap antena omni diperoleh sebesar 12,1 dB dari titik pada jarak 5 meter sampai 35 meter. Maka hasil yang diperoleh pengujian level kuat medan menggunakan software vistumbler sudah sesuai. Pratama, Lidyawati, Darlis Jurnal Elkomika – 46Tabel 5. Hasil pengukuran level daya kedua antena. No Jarak AntenaOmni Yai15 mete-35 dBm -24dBm2 15 mete-42dBm -37dBm3 35 mete-51 dBm -44dBmRata-rata level daya -42,7 dBm -35 dBmPada Tabel 5 diatas, dijelaskan bahwa nilai level daya dihasilkan antena omni sebesar -42,7 dBm, sedangkan level daya antena yagi dihasilkan sebesar -35 dBm. Dengan demikian hasil pengujian menggunakan antena yagi lebih baik dibanding antena omni. Ini terbukti makin tinggi nilai level kuat medan yang diperoleh, makin jauh kualitas daya pancaran antena tersebut 4. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil perancangan dan realisasi antena yagi uda 15 element untuk aplikasi jaringan wireless local area network WLAN pada frekuensi kerja 2400 MHz, maka dapat disimpulkan bahwa 1. Antena yagi yang dirancang memenuhi persyaratan nilai SWR yang ideal < 1,5. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengukuran dengan Advantest R3770 network pada frekuensii GHz memiliki SWR bernilai 1,25. 2. Antena yagi memiliki lebar pita bandwidth sebesar 150 MHz, pada frekuensi 2550 – 2400 MHz dihasilkan SWR minimum bernilai 1,25 sedangkan SWR maksimum bernilai 1,50. 3. Pada beamwidth vertikal, diperoleh nilai sebesar 250 sedangkan beamwidth horizontal bernilai 260. 4. Hasil pengujian dengan menggunakan software vistumbler , antena yagi yang diukur pada jarak 5 sampai 35 meter level daya yang diterima sebesar -35 dBm, sedangkan dengan menggunakan antena omni yang diukur pada jarak 5 sampai 35 meter level daya yang diterima sebesar -42,7 dBm. 5. Nilai parameter antena Yagi yang dihasilkan dari simulasi lebih bagus dibandingkan dengan hasil pengukuran, meskipun perbedaan nilai dari SWR hasil simulasi 1,69 sedangkan hasil pengukuran 1,25, Gain hasil simulasi 10 dB sedangkan hasil pengukuran 16 dB, Impedansi Input hasil simulasi 47,8 + j25,9 sedangkan hasil pengukuran 43,6 - j 8,72 . SARAN Dari Tugas Akhir yang telah dilakukan kiranya masih diperlukan pembenahan-pembenahan sehingga didapatkan hasil yang lebih memuaskan. Saran-saran yang dapat diberikan diantaranya adalah pengembangan simulasi baik untuk mencari dimensi antena maupun simulasi untuk mencari parameter-parameter antena yang lebih baik lagi yaitu pengembangan akurasi perhitungan sehingga metode ini dapat dikembangkan sebagai pemecah masalah pada desain antena lain selain antena Yagi. Pemilihan bahan dan material pembuat antena yang lebih tepat serta penggunaan peralatan yang lebih diperhatikan kepresisiannya agar hasil yang diperoleh sesuai dengan perhitungan secara simulasi atau perhitungan secara teoritis. Perancangan Dan Implementasi Antena Yagi GHz Pada Aplikasi WIFI Wireless Fidelity Jurnal Elkomika – 47 DAFTAR RUJUKAN Warren L, Strutzman, Gary A. Thiele. 2012. Antenna Theory and Design 3rd Edition. Virginia John Wiley & Sons inc. Firmanto. 2010. Simulasi Perancangan Antena Yagi Untuk Aplikasi WLAN. Medan Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara. Fulton, Darren 2002. Design 13 Element Yagi Antenna For GHz WLANs. Melbourne Melbourne Wireless. Ahmad Arsyad. 2012. Perancangan, Realisasi, Dan Pengujian Antena Helik Mode Axial Pada Access Point Wireless-G GHz Broadband Linksys. Bandung Elektro Institut Teknologi Nasional Bandung. ... Prinsip ini telah diterangkan dalam saluran transmisi. [1] Untuk mengetahui kualitas suatu antena, beberapa parameter ukur harus diujikan [2] [3] [9] [10] yaitu; ...... Antena pemancar dibagi menjadi dua klasifikasi dasar yaitu Antena Hertz half-wave dan Antena Marconi quarterwave. [7] Adapun symbol antenna disajikan pada gambar 1 dibawah ini Gambar 1. Simbol antena Sumber [1] Sifat antena ada dua yaitu omnidirectional dan directional. Antena directional,yaitu antena yang mempunyai pola pemancaran sinyal dengan satu arah tertentu. ...... Perancangan antena untuk aplikasi penerimaan siaran televisi sebelumnya sudah banyak yang melakukan dan menelitinya dengan cara yang berbeda-beda, baik itu dari frekuensi yang digunakan, jumlah elemen yang digunakan, dan susunan elemen antena yang akan dirancang. Terdapat beberapa penelitian yang berhubungan dengan perancangan antena yagi yaitu sebagai berikut [4]. ...Antena Yagi merupakan salah satu antena yang dapat difungsikan sebagai piranti penerima gelombang elektromagnetik untuk menghasilkan kualitas siaran televisi yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk merealisasikan antena yagi dengan rentang frekuensi 471,25 - 799,25 MHz dan jumlah elemen sebanyak 5. Software yang digunakan adalah QY4 untuk menentukan panjang dan spasi antar elemen antena tersebut dan dilanjutkan ke software MMANA-GAL untuk simulasi gain antena, beamwidth, pola radiasi, dan VSWR. Hasil dari simulasi tersebut dijadikan acuan perbandingan untuk proses pengujian antena. Hasil dari pengujian diperoleh Nilai VSWR yang didapat dengan cara perhitungan adalah 1,42 sedangkan nilai VSWR dari pengukuran adalah 1,627, yaitu pada frekuensi kerja 623,25 MHz. Nilai return loss pada frekuensi kerja 623,25 MHz sebesar -12,439 dB. Gain antena yang didapat dengan cara pengukuran dan perhitungan adalah 13,52 dB. Besarnya beamwidth lebar pancaran antena secara vertikal dan horizontal adalah 60°, besar daya terima antena dengan sampel dari salah satu pemancar TV di Bandung didapat sebesar -66 dBW atau 2,5 X 10-7 Kbato SeigiYohanes CalvinusTjandra SusilaIn this era, the role of telecommunications facilities is very important because of that we needed several components of good telecommunications support equipment. One of the most important components in telecommunications is the antenna to be used in the transmitter as well as receiver transmission system. The most widely used antenna is the Yagi antenna. In communication, especially satellite communication also uses Yagi antenna type Cross Yagi. This Cross Yagi Antenna uses different frequencies to distinguish the uplink and downlink processes. when the uplink uses the VHF frequency and the downlink uses the UHF frequency. This simulation is done to find out the changes that occur if there is a rounding of the size made during manufacture. Rounding on the antenna is done because at the time of manufacture it is not possible for someone to measure and cut the components precisely according to calculations. The test results indicate a change that occurs from the radiation pattern where the UHF antenna radiation pattern becomes leaner. In the Gain for UHF antennas it also changes where it becomes larger, while for beamwidth there is a calculation error wherein the simulation cannot designate 3 era ini peranan sarana telekomunikasi sangatlah penting sehingga diperlukan beberapa komponen alat pendukung telekomunikasi yang baik. Salah satu komponen yang sangat penting dalam telekomunikasi adalah antena yang digunakan pada sistem transmisi pemancar maupun transmisi penerima. Antena yang paling banyak digunakan adalah antena Yagi. Pada komunikasi khususnya komuniksi satelit juga menggunakan antena Yagi bertipe Cross Yagi. Antena Cross Yagi ini menggunakan frekuensi yang berbeda untuk membedakan proses uplink dan downlink . saat uplink menggunakan frekuensi VHF dan downlink menggunakan frekuensi UHF. Simulasi ini di lakukan untuk mencari tahu perubahan yang terjadi jika adanya pembulatan ukuran yang dilakukan saat pembuatan. Pembulatan pada antena dilakukan karena pada saat pembuatan tidak memungkinkan untuk seseorang mengukur dan memotong komponen dengan tepat sesuai perhitungan. Hasil pengujian menunjukkan adanya perubahan yang terjadi dari pola radiasi dimana pada antena UHF pola radiasi menjadi lebih ramping. Pada Gain untuk antena UHF juga berubah dimana menjadi lebih besar, sedangkan untuk beamwidth mengalami kesalahan perhitungan dimana pada simulasi tidak dapat menunjuk 3 penelitian ini, digunakan antena yagi sebagai antena penerima pada frekuensi 500 MHz. Antena penerima yang akan diuji karakteristiknya ada 4 jenis, yaitu antena dipole, antena monopole, antena circular loop dan antena yagi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas antena yagi sebagai antena pengirim terhadap 4 jenis antena penerima yang diujikan. Adapun parameter yang digunakan sebagai tolok ukur pembandingnya adalah gain dan polarisasi antena. Proses pengukuran parameter-parameter antena yagi sebagai antena pemancar dan antena dipole, antena monopole, antena circular loop dan antena yagi sebagai antena penerima dilakukan dengan sebuah alat/ trainner antena yang dilengkapi software pendukung. Pengambilan data dilakukan pada 2 kondisi yaitu secara Line Of Sight LOS dan menggunakan obstacle NO-LOSS. Jarak antara antena pemancar dan antena penerima yaitu meter, 2 meter, meter, 3 meter dan 5 meter. Posisi kemiringan antena juga menjadi faktor penentu dalam proses pengukuran. Ada 3 kategori yaitu, horizontal antena pengirim dan horizontal antena penerima, vertikal antena pengirim dan vertikal antena penerima serta kombinasi horizontal antena pengirim dan vertikal antena penerima. Hasil pengujian kualitas antena menunjukkan bahwa di antara 4 jenis antena dipole, monopole, circular loop dan yagi, terbukti bahwa antena yagi memiliki tingkat akurasi pengujian yang sangat sempurna sebesar 100%. Antena yagi terbukti memiliki nilai gain dan pola radiasi yang sangat ideal, sehingga sangat cocok diimplementasikan sebagai antena pemancar dan antena Saat ini kebutuhan komunikasi data terus meningkat, dimana mereka kebanyakan menggunakan perangkat access point yang memiliki jangkauan pancaran terbatas karena pola radiasi omnidirectional, sehingga diperlukan antena yang mempunyai pola radiasi directional untuk jangkauan pancaran user yang diam, dimana gain lebih besar dan jangkauan pancaran lebih jauh. Antena helik merupakan salah satu yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah ini. Dengan merancang dimensi antena helik seperti perhitungan panjang gelombang λo, diameter D, keliling C, jarak antar putaran Sλ, panjang kawat tembaga Ltotal, panjang antena A, pentanahan a, dan impedansi Zo, maka dapat direalisasikan dan dilakukan pengujian antena helik yang diaplikasikan terhadap antena access point yang bekerja pada frekuensi 2,4 GHz. Dengan demikian, berdasarkan hasil rancangan diperoleh level kuat medan dengan rata-rata peningkatan penguatan antena helik terhadap antena access point sebesar 14,2 dB. Selain itu juga diperoleh gain antena helik 16,7 dBi, beamwidth vertikal 570 dan horizontal 620, dan bandwidth antena 360 MHz, berdasarkan hasil pengukuran menggunakan spectrum analyzer dan pengujian menggunakan suatu software. Kata kunci Access point, antena helik, omnidirectional, directional. ABSTRACT Data communication development, currently, mostly use the access point device that has a limited transmit range, because it has omnidirectional radiation pattern. Thus, it requires an antenna that has a directional radiation pattern for reach silent users office area, which has large gain and reaches a far distance. Helik antenna is one of antennas that can be used to overcome this problem. By design of helik antenna dimension, such as wavelength calculations λo, diameter D, roving C, distance between rounds Sλ, length of copper wire Ltotal, antenna length A, ground a, and impedance Zo, it could be implemented as well as helik antenna tests those applied to access point antenna which worked at GHz frequency. Based on the design of the field strength level, it was obtained an average increasing gain to the access point helik antenna as big as dB. It also acquired the helik antenna gain as dBi, 570 vertical beamwidth, 620 horizontal beamwidth, and 360 MHz antenna bandwidth, based on the result of measurement using a spectrum analyzer and testing using a software. Kata kunci Access point, antenna helik, omnidirectional, fundamentals and definitions are examined, taking into account electromagnetic fundamentals, the solution of Maxwell's equations for radiation problems, the ideal dipole, the radiation pattern, directivity and gain, reciprocity and antenna pattern measurements, antenna impedance and radiation efficiency, antenna polarization, antennas in communication links and radar, and the receiving properties of antennas. Some simple radiating systems are considered along with arrays, line sources, wire antennas, broadband antennas, moment methods, and aperture antennas. High-frequency methods and aspects of antenna synthesis are discussed, giving attention to geometrical optics, physical optics, wedge diffraction theory, the ray-fixed coordinate system, the cylindrical parabolic antenna, and linear array teknologi komunikasi dengan menggunakan kabel kini sudah tergantikan oleh teknologi komunikasi tanpa kabel dimana peran kabel digantikan oleh frekuensi radio. Teknologi tersebut dinamakan Wireless Local Area Network WLAN. Wireless Local Area Network WLAN adalah suatu jaringan area lokal tanpa kabel dimana media transmisinya menggunakan frekuensi radio RF dan infrared IR, untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh pengguna dalam area disekitarnya. Namun, keterbatasan jarak merupakan sebuah masalah yang dihadapi oleh perangkat WLAN ini. Jarak jangkauan sinyalnya relatif sempit sehingga diperlukan solusi untuk memperluas jarak jangkauan sinyal tersebut. Untuk itu digunakan antena Yagi yang dipasang pada sisi penerima sebagai salah satu solusi untuk memecahkan masalah keterbatasan jarak jangkauan WLAN. Antena Yagi memiliki 3 komponen utama yaitu sebuah driven element yang merupakan dipole aktif, sebuah reflektor yang berfungsi untuk memantulkan pancaran dari driven element dan sebuah direktor yang memperkuat pola pancar dari driven element. Dalam Tugas Akhir, antena Yagi yang dirancang dapat diaplikasikan pada sistem WLAN. Perancangan antena ini menggunakan software simulator Ansoft Designer HFSS versi Hasil dari perancangan ini adalah antena Yagi yang dapat bekerja pada frekuensi kerja WLAN dan diperoleh nilai VSWR sebesar 1,56 untuk frekuensi 2,46 GHz, pola radiasi unidirectional dan gain sebesar 10,39 dB. 060402058Design 13 Element Yagi Antenna For GHz WLANsDarren FultonFulton, Darren 2002. Design 13 Element Yagi Antenna For GHz WLANs. Melbourne Melbourne Wireless.
  1. Ուнешաчэщ ኞ
    1. Хунтεгур ιդαриቻու шуմо цудխ
    2. Լаպустуፒωզ ցаጽихитраη աሁուգошሗм ሦօнοլеск
  2. Зጩደезፊжኢдը θл ቀእиፓюс
Wetolerate this kind of Cara Membuat Antena Yagi 2 Meter Band 11 Elemen graphic could possibly be the most trending topic gone we ration it in google improvement or facebook. We attempt to introduced in this posting back this may be one of astounding quotation for any Cara Membuat Antena Yagi 2 Meter Band 11 Elemen options.
Saat kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini menuntut para pelajar untuk belajar dirumah menggunakan sistem daring. Tentu untuk melaksanakan pembelajaran daring perlu akses internet yang cukup stabil. Hal ini dikarenakan kebanyakan platform yang dipakai adalah model video conference. Biasanya menggunakan aplikasi seperti Zoom atau Google Meet. Aplikasi tersebut diatas membutuhkan sinyal dan kecepatan internet yang cukup stabil. Tentunya tidak ada masalah berarti bagi pelajar yang berdomisili di wilayah kota. Karena biasanya di wilayah perkotaan sudah ter-cover jaringan internet menggunakan kabel Fiber Optic dengan berlangganan ISP seperti Indihome, BizNet, MyRepublic, dan lain sebagainya. Menggunakan paket data biasa pun tidak menjadi masalah yang berarti untuk di wilayah perkotaan. Berbeda kondisi dengan daerah yang tidak ter-cover jaringan internet menggunakan kabel Fiber Optic serta sinyal jaringan seluler untuk paket data yang buruk. Ini menjadi masalah besar untuk melakukan kegiatan belajar secara permasalahan diatas, maka kita akan belajar Membuat Antena Yagi untuk Penguat Sinyal Jaringan Seluler GSM 2G, 3G, dan 4G guna memperlancar pembelajaran daring para pelajar dirumah. Antena ini dapat dipasang dirumah masing-masing. Bahan yang digunakan pun cukup mudah di dapatkan di semua daerah. Bentuk antena yang akan kita buat adalah sebagai berikut Rumus menghitung panjang setiap Elemen pada Antena Yagi adalah sebagai berikut Dimana Lamda λ = Panjang Gelombang Elektromagnetik meterC = Kecepatan Rambat Gelombang Elektromagnetik dengan konstanta m/sFreq = Frekuensi HzDi indonesia ini mayoritas operator seluler beroperasi di frekuensi 1,8 GHz untuk jalur 3G dan 4G atau berada pada band 3. Meskipun di beberapa daerah sudah support di frekuensi 2,1 GHz dan 2,3 Ghz. Akan tetapi untuk perhitungan kali ini kita akan menggunakan frekuensi 1,8 GHz atau 1800 MHz sebagai contoh perhitungan. Jadi, perhitungannya seperti dibawah ini Maka, dengan hasil perhitungan diatas. Setiap Elemen Antena Yagi akan menggunakan perhitungan seperti dibawah ini Untuk pemula cukup membuat 7 Elemen saja. Berikut adalah ukuran setiap elemen dari Antena Yagi tersebut Alat dan Bahan yang harus disiapkan 1. Pipa Alumunium ukuran diameter 1 cm, untuk membuat 7 elemen Penampang untuk 7 Elemen, bisa menggunakan kayu seperti gambar pertama diatas. Bisa juga pipa PVC bekas instalasi pompa air. Agar tidak terlalu besar cukup ukuran diameter 3/4 atau 1 Inch saja. Dengan panjang 40 cm saja sudah lebih dari cukup. Karena penampang elemen hanya butuh 32 cm Potong Pipa alumunium sesuai dengan ukuran elemen Susun pada penampang dengan jarak sesuai ukuran rancangan Selamat mencoba.

2meter 11 element Yagi Antenna Horizontal Stacking Distances for F/S -12.5 dB: PA144-11-6BG 2 meter 11 element Yagi Antenna in "H" frame. Two configurations. Max gain and low side lobes for high noise urban area. Low Noise antenna for portable VHF Contest on 144 MHz and EME. 2 meter 144.1 MHz Azimuth Radiation Pattern.

Dari berbagai macam Buku Referensi Antena yang pernah Penulis baca, bisa disimpulkan bahwa “ Tidak ada formula khusus untuk membuat Yagi terbaik di Band manapun “. Akan tetapi banyak sekali design Yagi yang baik dan bisa dicoba dibuat sendiri. Dari berbagai literature tentang antenna Yagi pada Band manapun, secara umum bisa disimpulkan sbb a. Driven Element mempunyai panjang ½ 𝛌. Sehingga rumus untuk menghitung total panjang Driven Element sebuah Yagi adalah sbb b. Panjang Reflector biasanya dibuat sekitar 7 % lebih panjang dari Driven Element. c. Panjang Director 1 dibuat 5 % lebih pendek dari Driven Element. Jika akan dibuat Yagi yang memiliki elemen lebih dari 3 elemen, maka Director berikutnya Director 2 biasanya dipotong sedikit lebih pendek dari Director 1. Demikian juga dengan Director 3 , Director 4 dan seterusnya Sebagai contoh, Kita akan membuat antenna Yagi untuk bekerja pada 144 MHz 2 m band . Maka dari perhitungan diperoleh 𝛌 = 300 / 144,000 = 2,0833333 meter. K diambil sebesar 0,95. Jadi Panjang Driven Element adalah 0,5 x 0,95 x 2,0833333 meter = 0,9896 meter atau dibulatkan 99 cm. Panjang Reflector 7 % lebih panjang dari Driven Element. Maka panjang Reflector adalah 1,07 x 99 cm = 105,93 cm dibulatkan 106 cm. Panjang Director 1 ditetapkan 5 % lebih pendek dari Driven Element. Maka panjang Director 1 adalah 0,95 x 99 cm = 94,05 cm. Kita sudah menghitung panjang element sebuah Yagi 3 element yang mempunyai gain sekitar 5 dB. Bagaimana dengan jarak antara element ?. Dari literatur yang pernah Penulis baca Gain terbesar diperoleh jika jarak antara Driven Element dengan Reflector sekitar 0,2 𝛌 – 0,25 𝛌 Untuk memperoleh coupling yang baik antara Driven Element dengan Director 1, maka Director 1 sebaiknya ditempatkan sejauh 0,1 𝛌– 0,15𝛌 dari Driven Element. Director 2 agar ditempatkan sejauh 0,15 𝛌– 0,2 𝛌dari Director 1. Director 3 ditempatkan sejauh 0,2 𝛌 – 0,25 𝛌dari Director 2, dan seterusnya. Hal ini berarti, untuk Yagi 2 m Band, jarak antar elemen sekitar 40 cm – 50 cm, kecuali Driven Elemen dengan Director 1 sekitar 20 cm – 30 cm Semakin banyak elemen Yagi, maka akan diperoleh gain antenna yang semakin besar. Grafik berikut dari The ARRL Antenna Book, 1974 halaman 153 memperlihatkan GAIN vs Banyaknya elemen Yagi Terlihat bahwa Yagi 8 elemen bisa menghasilkan gain sekitar 11 – 12 dB dan Yagi 11 elemen bisa menghasilkan gain sekitar 13 – 14 dB. Dalam membuat Antena Yagi, maka beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah a. Semakin banyak elemen Yagi tentunya akan membutuhkan Boom yang semakin panjang. b. Untuk memperoleh gain antenna yang besar, maka Antena Yagi biasanya dibuat sepanjang mungkin sampai Boomnya mulai melengkung. Maksimum panjang Boom 6 meter, kecuali di perkuat khusus. c. Setelah itu, jika masih diperlukan tambahan gain antenna, barulah antenna Yagi tersebut di stack dua, atau bahkan di stack empat. Perlu diperhatikan bahwa antenna Yagi yang di stack dua hanya akan memberikan tambahan 3 dB gain diatas antenna Yagi tunggal dan antenna Yagi yang di stack empat hanya memberikan tambahan 6 dB gain diatas Yagi tunggal atau tambahan 3 dB gain diatas Yagi yang di stack dua. Selain itu, perlu cara khusus jika kita men-stack dua Yagiatau empat Yagi yang biayanya mungkin kurang sebanding dengan tambahan gain yang kita peroleh. Berikut akan menguraikan cara-cara membuat Yagi 8 element dan 11 element. Anda bisa memilih yang sesuai dengan keinginan. Tentunya Yagi 11 element akan lebih mahal karena memerlukan Boom yang lebih panjang serta tambahan Bracket antenna sebanyak 3 buah. Untuk elemen Reflector, Director 1, Director 2 dst memakai Aluminium tubing ukuran 3/8 inch. Untuk Driven Element agar bandwidthnya lebih lebar, usahakan memakai Aluminium tubing berukuran ½ inch. Hal ini agak menyulitkan karenaanda harus membeli lagi Aluminium dengan ukuran yang berbeda dengan 3/8 inch. Jika sekiranya menyulitkan, maka Driven Element bisa dibuat dengan Aluminium tubing 3/8 inch. Panjang setiap element antenna dan jarak antara element bisa dilihat pada Tabel dibawah ini. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat Yagi 2 m Band sebagaiberikut Cara pembuatan Antena Yagi Potong Aluminium tubing ukuran ½ inch sepanjang 99 cm untuk Driven Element. Beri tanda bagian tengahnya dengan spidol hitam. Potong Aluminium tubing ukuran 3/8 inch untuk Reflector dan semua Director seperti pada Tabel diatas. Beri tanda bagian tengahnya dengan spidol. Potong Aluminium tubing ukuran 1 inch untuk Boom antenna. Panjang Boom untuk Yagi 8 elemen adalah 2,65 meter. Beri allowance sekitar 5 cm kiri dan kanan sehingga potonglah sepanjang 275 cm. Sedangkan panjang Boom untuk Yagi 11 elemen adalah 385 cm sehingga dengan allowance 5 cm kiri dan kanan, potonglah sepanjang 395 cm. Pasang semua elemen Reflector dan Director pada bracketnya. Beri tanda R untuk Reflector, D1 untuk Director 1, D2 untuk Director 2, dst agar memudahkan saat kita melakukan assembling nanti. Khusus untuk Driven Element, buat dulu Gamma match sesuai petunjuk di halaman berikut ini. Setelah Gamma match selesai dirakit, ambil Boom antenna dan masukkan semua elemen + bracket kedalam Boom antenna sesuai urutannya. Mula-mula tempatkan Reflector pada Boom pada jarak 5 cm dari ujung Boom. Kemudian tempatkan Director terakhir pada ujung Boom yang satu lagi pada jarak 5 cm dari ujung Boom. - Reflector dan Director terakhir harus berada dalam satu bidang datar. Kemudian, kencangkan baut bracket Driven Element pada Boom antenna pada jarak 40 cm dari Reflector. Usahakan agar Reflector dan Driven Element berada dalam satu bidang datar. Berikutnya kencangkan baut bracket Director 1 pada Boom antenna pada jarak 30 cm dari Driven Element. Selanjutnya kencangkan baut bracket Director 2 pada Boom antenna pada jarak 35 cm dari Director 1 atau 65 cm dari Driven Element. Kencangkan baut bracket Director 3 pada jarak 40 cm dari Director 2 atau 105 cm dari Driven Element. Lakukan berturut-turut untuk Director 4, Director 5, danseterusnya dengan jarak 40 cm dari Director sebelumnya. Teliti kembali dan usahakan agar semua elemen mulai dari Reflector, Driven Element dan semua Director berada pada satu bidang datar. Sampai tahap ini, Yagi Anda sudah selesai dibuat dan siap untuk di tuning agar SWR nya menunjukkan angka mendekati 1 1.

Caramembuat antena yagi VHF 7 element untuk how to build yagi antenna vhf frekwensi 2 meter band 140 143 mhz sampai maximal 144mhz , bandwidth 2 sampai 4mh

Berikut detail informasi tentang Cara Membuat Antena Yagi 2 Meter Band. Cb Antennas 11mt 27 Mhz I1wqrlinkradiocom Zl Special 12 Element Dari G2bcx Isurganteng Sites Ngoprek 2 Meter Band Radio By Angga Sudrahanggara Arly Maaf Buat Teman Teman Semua Atas Keterlambatan Postingan Ini Mari Antena Yagi Untuk 2 M Band 05antena Yagi Sebagai Antena Pengarah Doovi Antena Dipole Oleh Yc0pe Ridwan Lesmana Pdf 20m Mini Yagi Beam Itulah cara membuat antena yagi 2 meter band yang dapat admin kumpulkan. Admin website Kreatifitas Terkini 2019 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait cara membuat antena yagi 2 meter band dibawah ini. Gamma Match Construction Building Cb Antennas Antena Yagi 2 Meter Band Video Antena Yagi 2 Meter Band Clips Cross Yagi The Creative Science Centre By Dr Jonathan P Hare Ycømvp Indonesia Ham Radio Amateur Blog Gamma Match Construction Building Cb Antennas Antena Yagi Pengertian Elemen Desain Dan Matching Abi Blog Antenas Owa Sekian yang admin bisa bantu cara membuat antena yagi 2 meter band. Terima kasih telah berkunjung ke website Kreatifitas Terkini.
Antena2 meter band sederhana dengan SWR 1:2 pure tanpa elemen menggunakan pipa paralon. Cara membuat Antena 2 Meterband Sederhana tanpa element tambahan, hanya menggunakan kabel RG58 sebagai berikut : Perhatikan gambar, lalu ambil ujung kabel kemudian potong pembungkus kabel (kupas serabutnya hingga menyisakan lapisan teflon dan inti kabel Menentukan Ukuran dan Bahan Tabel Perbandingan Ukuran dan Bahan Memasang Elemen Driven Memasang Elemen Reflector Memasang Elemen Direktor Merakit Elemen Antena Kelebihan Antena Yagi 2 Meter Band 11 Elemen Kekurangan Antena Yagi 2 Meter Band 11 Elemen Kesimpulan Saran Share thisRelated posts Jika Anda merupakan seorang penggemar radio amatir, pasti sudah tidak asing lagi dengan antena Yagi. Antena ini terkenal di kalangan pecinta radio amatir karena kemampuannya yang mumpuni dalam mengirim dan menerima sinyal radio. Namun, sayangnya antena Yagi yang beredar di pasaran cukup mahal harganya bagi sebagian orang. Namun, jangan khawatir! Bagi Anda yang ingin memiliki antena Yagi tapi tidak ingin mengeluarkan uang yang banyak, Anda bisa membuatnya sendiri. Salah satu antena Yagi yang bisa Anda buat adalah antena Yagi 2 meter band 11 elemen. Tidak perlu khawatir susah, karena cara membuatnya sangat mudah! Banyak keuntungan yang bisa Anda dapatkan dengan membuat antena Yagi sendiri. Selain hemat biaya, Anda juga bisa menyesuaikan antena sesuai dengan kebutuhan dan keinginan Anda. Lebih lengkapnya tentang cara membuat antena Yagi 2 meter band 11 elemen, simak artikel ini sampai habis ya! Tunggu apa lagi? Jangan sampai kehabisan waktu untuk membuat antena Yagi dengan mudah. Ikuti langkah-langkahnya dengan baik dan benar, dan siapkan diri Anda untuk merasakan hasilnya. Dapatkan sinyal radio yang lebih jernih dan kuat, serta puas dengan kreasi yang Anda hasilkan. Selamat mencoba! “Cara Membuat Antena Yagi 2 Meter Band 11 Elemen” ~ bbaz Menentukan Ukuran dan Bahan Sebelum memulai pembuatan antena Yagi 2 Meter Band 11 elemen, Anda harus menentukan ukuran bahan yang akan digunakan terlebih dahulu. Antena tersebut terdiri dari beberapa elemen, seperti driven element, reflector, dan direktor. Ukuran dari masing-masing elemen tersebut berbeda sesuai dengan perhitungan yang ada pada teori antena. Selain itu, Anda juga harus memilih bahan yang tepat untuk digunakan, misalnya menggunakan pipa aluminium atau rangka besi. Tabel Perbandingan Ukuran dan Bahan Elemen Ukuran cm Bahan Driven Element 39,1 Pipa Aluminium Reflector 44,9 Pipa Aluminium Direktor 1 37,5 Rangka Besi Direktor 2 35,1 Rangka Besi Direktor 3 33,3 Rangka Besi Direktor 4 31,9 Rangka Besi Direktor 5 30,6 Rangka Besi Direktor 6 29,5 Rangka Besi Direktor 7 28,6 Rangka Besi Direktor 8 27,8 Rangka Besi Direktor 9 27,1 Rangka Besi Direktor 10 26,4 Rangka Besi Berdasarkan tabel perbandingan di atas, Anda bisa menentukan ukuran dan bahan yang sesuai untuk masing-masing elemen antena Yagi 2 Meter Band 11 elemen. Perlu diperhatikan, jumlah dan panjang direkor di atas dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Memasang Elemen Driven Langkah pertama dalam membuat antena Yagi 2 Meter Band 11 elemen adalah memasang driven element. Driven element merupakan elemen pusat yang juga sebagai pengumpul sinyal dari radio. Pertama, potong pipa aluminium sepanjang 39,1 cm. Selanjutnya, buat lubang pada kedua ujung pipa ini dengan diameter 6 mm. Masukkan kepala baut pada lubang tersebut dan pasang dengan mur pengunci pada ujung lain. Pasang pada sambungan mounting atau fixture yang telah disediakan. Pastikan posisi horizontal antena benar, kemudian kencangkan baut dan mur penguncinya. Memasang Elemen Reflector Setelah driven element dipasang, langkah selanjutnya adalah memasang elemen reflector. Reflector memiliki panjang lebih panjang daripada driven element dan ditempatkan pada sisi yang berlawanan dengan arah pancaran. Potong pipa aluminium sepanjang 44,9 cm dengan diameter yang sama seperti driven element. Pasang baut dan mur pada kedua ujung pipa dan pasang ke mounting yang tersedia. Memasang Elemen Direktor Tahap berikutnya dalam membuat antena Yagi 2 Meter Band 11 elemen adalah memasang perangkat direkor. Perhatikan panjang masing-masing direkor sesuai dengan ukuran yang ada pada tabel di atas. Potong rangka besi atau pipa aluminium dengan ukuran yang telah ditentukan. Untuk direkor 1, pasang pipa pada sisi yang sama dengan reflector dengan jarak 16,3 cm dari driven element. Kemudian, pasang direkor 2 dengan jarak 33,3 cm dari driven element, dan seterusnya hingga direkor 10 dengan jarak 225,7 cm dari driven element. Merakit Elemen Antena Setelah semua elemen antena dipasang, Anda harus merakitnya sedemikian rupa sehingga membentuk antena Yagi 2 Meter Band 11 elemen. Pasang sistem feed point pada bagian bawah dan hubungkan kabel koaksial ke radio. Atur posisi antena untuk mendapatkan sinyal terbaik dan sesuai dengan tujuan penggunaannya. Antena Yagi 2 Meter Band 11 elemen memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan jenis antena lain. Diantaranya adalah Memiliki daya pancar yang besar dan jarak jangkauan yang lebih luas. Mampu menghasilkan sinyal yang lebih jernih dan minim gangguan. Mudah diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Kekurangan Antena Yagi 2 Meter Band 11 Elemen Meski memiliki banyak kelebihan, antena Yagi 2 Meter Band 11 elemen juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain Perlu bahan yang lebih banyak dan komponen yang lebih kompleks. Lebih sulit dirakit dan membutuhkan pengetahuan khusus dalam pembuatan. Memakan tempat yang lebih luas dan sulit dipindahkan. Kesimpulan Pembuatan antena Yagi 2 Meter Band 11 elemen memang membutuhkan usaha yang lebih, tetapi hasil yang diperoleh juga lebih maksimal dibandingkan dengan jenis antena lain. Selain itu, dengan mengetahui langkah-langkah dan teknik yang tepat, Anda bisa membuat antena ini dengan mudah. Saran Sebelum memulai pembuatan, pastikan Anda telah menguasai teori dasar Antena Yagi 2 Meter Band 11 elemen untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli atau profesional jika Anda mengalami kesulitan dalam pembuatan. Terima kasih telah mengunjungi blog kami dan membaca artikel Cara Membuat Antena Yagi 2 Meter Band 11 Elemen dengan Mudah! Di blog ini, kami selalu berusaha memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembaca setia kami. Kami sangat berharap artikel ini dapat memberikan manfaat bagi Anda yang sedang mencari informasi tentang cara membuat antena Yagi 2 meter band 11 elemen dengan mudah. Dalam artikel ini, kami telah menjelaskan secara rinci langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membuat antena Yagi 2 meter band 11 elemen. Dari mempersiapkan material dan peralatan hingga merakit serta menguji antena yang telah dibuat. Semua langkah tersebut dijelaskan secara detail dan mudah dipahami, sehingga Anda tak perlu khawatir jika masih awam dalam bidang ini. Kami berharap, setelah membaca artikel ini Anda dapat mempraktikkan langsung cara membuat antena Yagi 2 meter band 11 elemen yang telah kami jelaskan. Dan tentunya, semoga hasilnya pun memuaskan dan berfungsi dengan baik saat digunakan. Jangan lupa untuk selalu mengunjungi blog kami untuk mendapatkan informasi menarik dan bermanfaat lainnya di masa yang akan datang. 1. Apa itu antena Yagi 2 Meter Band 11 Elemen?- Antena Yagi 2 Meter Band 11 Elemen adalah jenis antena yang sering digunakan dalam komunikasi amatir radio dan memiliki panjang gelombang sekitar 2 Bagaimana membuat antena Yagi 2 Meter Band 11 Elemen?- Pertama-tama, siapkan bahan-bahan seperti pipa aluminium, kawat tembaga, feeder coaxial, dan isolator. – Kemudian, gunting pipa aluminium menjadi beberapa bagian sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan untuk setiap elemen antena. – Setelah itu, bentuklah setiap elemen antena sesuai dengan bentuk dan panjang yang diperlukan. – Selanjutnya, sambungkan setiap elemen dengan kawat tembaga dan pasang isolator di tempat yang tepat. – Terakhir, hubungkan antena ke feeder coaxial dan pasang pada posisi yang tepat untuk mendapatkan hasil yang Apakah sulit membuat antena Yagi 2 Meter Band 11 Elemen?- Tidak terlalu sulit, asalkan kita memahami bagaimana cara membuatnya dan mempersiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan dengan baik. Ada banyak panduan dan tutorial yang dapat ditemukan di internet untuk membantu membuat antena ini dengan Apakah antena Yagi 2 Meter Band 11 Elemen lebih baik daripada antena lainnya?- Antena Yagi 2 Meter Band 11 Elemen memiliki kelebihan dalam hal jangkauan dan daya terima sinyal. Namun, kelebihan ini hanya akan terasa jika antena dibuat dengan benar dan dipasang pada posisi yang tepat.
PerhitunganLengkap dan Tutorial Cara Membuat Antena (Yagi) untuk Penguat Sinyal Jaringan Seluler GSM 2G, 3G, dan 4G Di indonesia ini mayoritas operator seluler beroperasi di frekuensi 1,8 GHz untuk jalur 3G dan 4G atau berada pada band 3. Meskipun di beberapa daerah sudah support di frekuensi 2,1 GHz dan 2,3 Ghz. Setiap Elemen Antena

Informasi mengenai Cara Membuat Antena Yagi 2 Meter Band 11 Elemen. Jual Antena Pengarah Yagi Merk Maspro Vhf 10 Elemen Made In Japan Di Antenna 40 Meter Band 3 Element Tubing Bazooka By Yc3utz Youtube Ycømvp Indonesia Ham Radio Amateur Blog Antena Yagi Jz10qps At Wordpress Coil Loaded 4080 Meter Inverted V Dipole Antenna Cb Antennas 11mt 27 Mhz I1wqrlinkradiocom Rapi Lokal 4 Bekasi Macam2 Skema Antena Radio Ycømvp Indonesia Ham Radio Amateur Blog Itulah cara membuat antena yagi 2 meter band 11 elemen yang dapat admin kumpulkan. Admin website Kreatifitas Terkini 2019 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait cara membuat antena yagi 2 meter band 11 elemen dibawah ini. Cushcraft Amateur Radio Antennas Sejarah Radio Komunikasi Dan Antena 11meter Antenas Owa Antena Vertical Para 27 Mhz 27mhz Rancang Bangun Antena Yagi Pada Frekuensi 1800 Mhz Untuk Penguatan Sejarah Radio Komunikasi Dan Antena 11meter Cushcraft Cme Komunikasi Build A Double Bazooka Antenna K3dav Version By David K3dav Sekian yang admin bisa bantu cara membuat antena yagi 2 meter band 11 elemen. Terima kasih telah berkunjung ke website Kreatifitas Terkini.

Kemudianuntuk membuat antena dipole 1/2 lambda maka panjang total dipole 1,9 meter tadi harus dibagi dua menjadi panjang masing2 kiri dan kanan 0,95 meter atau 95 cm. Half wave dipole = 2.1 dbi /. Once matched, tighten down the terminal lug screws, and run a wire tie around the side of the tee and the stub of the steel rod sticking out the

\n \n cara membuat antena yagi 2 meter band 11 elemen
Caramudah membuat antena Yagi 5 element di band VHF 2 meter serta cara seting macthing di frekwensi kerja mulai dari 140 141 142 143 maksimal 145 mhz. yagi JelOp.